“Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah SAW, Siapakah sahabat paling baik bagi kami? Nabi SAW menjawab, “seseorang yang apabila kamu memandangnya, akan teringat kepada Allah SWT, apabila kamu mendengar ucapannya akan bertambah pengetahuanmu tentang Islam dan apabila kamu melihat kelakuannya, kamu teringat kepada hari akhirat”
Pernah mendapatkan teman seperti yang dicirikan Rasulullah di atas?
Pernah mendambakan bertemu dengannya?
Pernah mendambakan jadi orang yang memiliki ciri-ciri tersebut?
Pernah merindukan saat-saat bersamanya menemani suka duka perjalanan hari?
Kapan terakhir kamu bertemu dengannya?
Seberapa penting kehadiran sahabat yang baik dalam kehidupan mu?
Siapapun
kita, pasti memiliki sahabat. Karena kita diciptakan memang untuk
saling mengenal satu dengan lainnya. Kita tak akan mampu menjalani hari
tanpa kehadiran sahabat. Sekali lagi siapapun Anda pasti membutuhkan
kehadiran sahabat.
Sahabat yang baik merupakan dambaan setiap
orang. Bukan hanya kita hari ini, tapi juga dambaan orang-orang shalih
dahulu. Subhanallah, begitu super pentingnya kehadiran teman yang baik
dalam kehidupan,sampai-sampai imam Syafi’I berkata,” “Andai bukan
karena bangun diwaktu sahur,dan berteman dengan orang-orang baik,niscaya
aku tidak mau memilih tinggal di dunia ini?
Apalah arti kehidupan
di dunia ini, tanpa kehadiran seorang sahabat yang senantiasa menjadi
penyemangat hari-hari. Penghibur duka, penawar kesedihan, obat hati yang
sunyi. Sahabat yang ketika melihatnya membuat semangat yang melemah,
menguat kembali. Hati yang keras membatu, menjadi selunak spon. Hidup
yang hambar menjadi penuh harapan. Inisiatif yang menggulita, menjadi
terang bercahaya.
Namun, tak selamanya sahabat kita sesuai
harapan. Seperti kehidupan manusia yang selalu diliputi kekurangan dan
kelebihan. Begitu pula yang terjadi dalam membangun jalinan
persahabatan. Selalu berwarna dan berdinamika. Hari ini berwarna merah,
mungkin besok telah berubah menjadi hijau, dan lusanya malah menjadi
kuning atau campuran/paduan dari semua warna tersebut.
Hari ini
berteman akur, besok malah ngawur ngidul. Hari ini buat kita tersenyum
ceria, besok bisa jadi membuat manyun duka.Hari ini pemberi
semangat,besok malah bikin masalah semakin berat.Hari ini memberikan
manfaat besok malah hadirkan mudharat.Hari ini memberikan taujih besok
malah kata-katanya bikin keki.Hari ini buat tertawa,besok malah bikin
nestapa.
Itulah warna-warni dalam persahabatan yang buat perjalanannya terasa mengasyikkan, selalu dinanti dan dikenang.
Sebuah
kebaikan dalam persahabatan, tidak muncul dengan hanya menunggu dan
berharap agar dilakukan oleh pihak lain. Kebaikan akan terwujud dengan
sikap saling berupaya melakukan kebaikan itu.
Rasulullah pernah
bersabda tentang perumpamaan dua orang saudara seperti dua tangan yang
satu sama lain saling menyucikan. Artinya ada timbal balik dalam
kesenangan dan kesulitan serta dalam berbagai suasana. Timbal balik itu
artinya mengharuskan adanya sikap inisiatif untuk memulai sesuatu yang
baik sehingga semakin lama akan terwujud suasana timbal balik itu.
Inisiatif memulai sesuatu yang baik bisa dilakukan dari hal yang
sederhana seperti saling mengunjungi.
Alkisah, ada seorang lelaki
yang pergi cukup jauh. Lelaki itu pergi untuk sebuah tujuan yang
sepintas terlihat sederhana. Di tengah jalan malaikat menemuinya, dan
bertanya kepadanya tentang mengapa dia melakukan perjalanan yang teramat
jauh?
“Aku akan pergi menemui sahabatku di kampung ini,” jawab lelaki itu ketika malaikat bertanya ke mana ia akan pergi?
“Adakah karena engkau berutang budi dengan kebaikannya?”
“Tidak, aku ingin mengunjunginya, sebab aku mencintainya karena Allah semata.”
Malaikat
itupun menyampaikan kabar gembira, “Ketahuilah sesungguhnya Allah
mencintai engkau sebagaimana engkau mencintai sahabat engkau karena
Allah.”
Coba perhatikan cerita di atas. Sepintas terlihat
sederhana, bahkan bisa dikatakan sangat sederhana. Begitu kalau kita
liat sisi dzahirnya. Tapi tidak dengan kacamata batin kita. Cerita ini
mengajarkan nilai keutamaan yang sangat besar. Adakah yang lebih
berharga dari mendapatkan cinta Allah?
Alangkah indahnya. Adakah yang
lebih indah dan terhormat dari mendapatkan kabar cinta Allah yang
dikirimkan langsung melalui malaikat?
Subhanallah, tinta emas yang
dituliskan oleh generasi terdahulu adalah inspirasi yang juga bisa
dilakukan oleh generasi selanjutnya, dan nilai keutamaannya juga berlaku
sama. Sungguh sederhana yang dilakukan lelaki dalam cerita di atas, dan
kita pun sangat-sangat bisa melakukannya, bahkan dengan cara yang lebih
baik.
Bertemanlah dengan sahabat yang baik. Niscaya akan kau
temui kedamaian dalam hidupmu. Bertemanlah dengan sahabat yang akan
membuatmu semakin semangat beramal, semakin ingat akhirat dan
kata-katanya membuatmu senantiasa mendapatkan pencerahan.
Pupuklah
selalu benih-benih persahabatan yang telah kau tanam. Sirami dengan air
kesucian hatimu.Siangi gulma-gulma yang membuat benih persahabatanmu
lambat tumbuh.Nikmati selalu kebersamaan dengannya.Karena tak selamanya
dia selalu berada disisimu.
Sebelum dia pergi tanamlah selalu
pohon-pohon kebaikan bersamanya dan petiklah buah-buah kemanfaatannya.
Sebelum dia kembali ke pemiliknya. Sebelum dia mencukupkan waktunya
menemani harimu.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon